Serupa Tapi Tak Sama! Inilah Perbedaan Maag dan GERD yang Harus Anda Ketahui

Serupa Tapi Tak Sama! Inilah Perbedaan Maag dan GERD yang Harus Anda Ketahui

Sekilas gejala maag dan GERD hampir mirip. Seperti perasaan terbakar di area dada (heartburn), mual, dan perut kembung. Meski demikian, ternyata maag dan GERD itu tidak sama. Ada beberapa hal yang membedakan antara penyakit maag dan GERD.

Perbedaan Maag dan GERD

Maag atau disebut juga sebagai dispepsia adalah penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada dinding lambung. Peradangan ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu yang menyebabkan naiknya asam lambung, atau bahkan karena infeksi bakteri seperti bakteri Helicobacter Pylori. Saat maag kambuh, biasanya penderitanya akan merasakan gejala seperti kembung, perut terasa penuh, dan terasa panas pada area perut bagian atas. Gejala ini bisa muncul saat terlambat makan, setelah makan, atau bahkan saat makan.
 
Sementara gastroesophageal reflux disease—atau GERD—adalah kondisi di mana produksi asam dalam lambung berlebihan bahkan sampai naik ke kerongkongan. Hal ini terjadi karena katup yang terletak di bagian bawah kerongkongan tidak bisa menutup sebagaimana mestinya. Sehingga isi lambung—termasuk cairan asam lambung—kembali naik ke kerongkongan. Maka dari itu GERD sering disebut juga sebagai penyakit asam lambung.
 
Dilihat dari definisi di atas, sebenarnya sudah terlihat perbedaan maag dan gerd. Tapi agar semakin jelas, berikut kami bahas lebih lanjut perbedaannya.

Penyebab

Perbedaan maag dan gerd yang pertama adalah penyebabnya. Seperti yang sudah kami jelaskan di atas bahwa penyebab maag adalah peradangan pada dinding lambung yang diakibatkan oleh kondisi tertentu. Peradangan ini akan menimbulkan iritasi dan membuat penderitanya merasakan gejala penyakit maag. Meski demikian iritasi yang disebabkan oleh maag hanya terjadi pada dinding lambung saja.
 
Sementara GERD disebabkan oleh produksi asam lambung berlebih. Nah, produksi asam lambung berlebih ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal. Seperti gaya hidup yang tidak sehat, terlalu banyak makan, stres, dan penyebab asam lambung naik yang lainnya. Saat gerd kambuh, penderitanya akan merasakan berbagai gejala penyakit asam lambung seperti sering bersendawa, heartburn, dan mual.

Gejala

Meskipun gejala maag dan gerd terlihat sama, namun tetap saja ada beberapa perbedaan maag dan gerd dalam hal gejala. Pertama, kami akan membahas tentang gejala penyakit maag terlebih dahulu. Orang yang menderita penyakit maag biasanya akan merasakan gejala seperti kembung, mual, nyeri pada ulu hati, dan kehilangan selera makan. Jika kondisinya sudah parah, penyakit maag juga bisa menyebabkan gejala lain seperti feses berwarna gelap bahkan muntah darah.
Pada penderita penyakit asam lambung atau gerd, gejala yang ditimbulkan seperti rasa panas pada kerongkongan, batuk, sesak napas, jantung berdebar, hingga muntah. Gejala penyakit gerd umumnya bisa dirasakan pada perut bagian atas hingga dada.

Pengobatan

Beda gejala beda juga cara pengobatannya. Pengobatan pada penyakit maag akan disesuaikan dengan penyebabnya. Sementara pengobatan pada gerd atau penyakit asam lambung akan fokus pada peningkatan fungsi katup kerongkongan bagian bawah agar asam lambung tidak kembali ke kerongkongan. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan obat antasida untuk menetralisir asam lambung.
 
Perbedaan maag dan gerd juga terdapat pada durasi pengobatannya. Pengobatan gerd biasanya akan lebih sering, karena gerd cenderung akan kambuh jika terjadi beberapa kondisi yang memicu naiknya asam lambung. Sementara pengobatan pada penyakit maag umumnya cukup dilakukan sesekali.
 
Penyakit maag dan gerd bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengonsumsi minuman yang baik untuk kesehatan lambung seperti susu etawanesia. Susu kambing etawa asli dengan sifat alkali yang bisa menetralkan asam lambung, sehingga lambung Anda akan lebih sehat dan terbebas dari gejala maag dan gerd yang mengganggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *